Jadwal Imunisasi Bayi Terbaru IDAI 2023 yang Ibu Harus Tahu
Sebagai orang tua, penting untuk mengetahui jadwal imunisasi bayi terbaru agar si Kecil mendapatkan kekebalan tubuh yang optimal dari pe...
Ditulis oleh :
Tim Penulis
Ditinjau oleh :
Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK, FRSPH
Sebagai orang tua, penting untuk mengetahui jadwal imunisasi bayi terbaru agar si Kecil mendapatkan kekebalan tubuh yang optimal dari penyakit menular berbahaya.
Yuk, cek jadwal vaksin bayi terbaru yang direkomendasikan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI)! Apakah si Kecil sudah mendapatkan semua vaksinasi yang dibutuhkan sesuai usianya?
Manfaat Imunisasi untuk Bayi
Imunisasi dasar sangat penting untuk melindungi si Kecil dari infeksi berbagai penyakit berbahaya dan mencegah terjadinya penularan kepada orang-orang disekitar.
Apabila si Kecil tidak mendapatkan imunisasi dasar secara lengkap, tubuhnya tidak akan mampu melawan patogen berbahaya yang masuk ke dalam tubuhnya.
Apabila patogen berbahaya berhasil menginfeksi tubuh si Kecil, ia bisa mengalami sakit berat, cacat, hingga terancam keselamatan jiwanya.
Berikut fungsi masing-masing imunisasi yang wajib didapatkan oleh si Kecil:
-
Imunisasi Hepatitis B - untuk melindungi bayi dari virus hepatitis B yang membuat penderita mengalami kerusakan fungsi hati. Jika berlangsung dalam waktu lama hepatitis B dapat berubah menjadi kanker hati.
-
Imunisasi Polio - untuk melindungi si Kecil dari infeksi virus polio yang dapat menyebabkan kelumpuhan. Penyakit ini belum ada obatnya.
-
Imunisasi BCG - untuk mencegah bayi terinfeksi tuberkulosis paru, kelenjar, tulang, dan radang otak yang dapat menimbulkan kecacatan hingga mengancam keselamatan jiwa.
-
Imunisasi DPT - imunisasi ini berfungsi untuk melindungi bayi dari 3 penyakit sekaligus yaitu difteri, pertussis, dan tetanus.
-
Imunisasi MR/MMR - untuk mencegah terjadinya infeksi campak (measles), campak jerman (rubella) dan gondongan (mumps) yang sangat menular.
-
Imunisasi HiB dan PCV - untuk melindungi bayi dari infeksi saluran nafas berat (pneumonia) dan radang otak (meningitis).
-
Imunisasi Influenza - untuk mencegah serangan influenza berat pada si Kecil.
-
Imunisasi Tifoid - dapat mencegah penyakit demam tifoid berat (tipes) yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi.
-
Imunisasi Varisela - berfungsi untuk mencegah infeksi cacar air yang sifatnya sangat menular.
-
Imunisasi Rotavirus - untuk mencegah infeksi virus Rota yang menyebabkan diare berat seperti muntaber atau gastroenteritis.
-
Imunisasi JE (Japanese Encephalitis) - untuk mencegah radang otak yang disebabkan oleh infeksi virus dari gigitan nyamuk.
-
Imunisasi Hepatitis A - untuk mencegah infeksi virus hepatitis A yang menyebabkan peradangan hati.
Baca Juga: Mengapa Imunisasi Penting bagi Bayi?
Jadwal Imunisasi Bayi IDAI Tahun 2023
Semua negara di dunia melakukan vaksinasi pada bayi dan anak, karena adanya bukti yang tidak terbantahkan bahwa vaksinasi dapat mencegah wabah, sakit berat, cacat, dan kematian.
Berikut adalah jadwal imunisasi bayi terbaru berdasarkan perbaruan dari Ikatan Dokter Anak Indonesia:
Usia Bayi |
Jenis Imunisasi |
Segera setelah lahir atau sebelum berusia 24 jam |
|
Segera setelah lahir atau sebelum bayi berusia 1 bulan |
|
0-1 bulan |
|
2 bulan |
|
3 bulan |
|
4 bulan |
|
6 bulan |
|
9 bulan |
|
12 bulan |
|
18 bulan |
|
24 bulan |
|
Rentang usia 12-15 bulan |
|
Rentang usia 12-18 bulan |
|
Rentang usia 12-24 bulan |
|
Baca juga: Jadwal Makan Bayi 7 Bulan untuk Tingkatkan Imunitas Anak
Apa yang Harus Dilakukan Jika Terlambat Imunisasi?
Agar dapat memberikan perlindungan dan kekebalan tubuh secara optimal, imunisasi harus diberikan kepada si Kecil sesuai dengan urutan yang telah ditetapkan. Terlebih lagi untuk imunisasi dasar yang telah disebutkan pada tabel di atas.
Lalu, bagaimana bila imunisasi bayi tertunda atau mundur dari jadwal yang telah ditentukan? Apakah harus dikejar dan tetap dilengkapi? Jawabannya adalah ya, Bu!
Jika ada imunisasi yang belum diberikan sesuai jadwal yang seharusnya, atau imunisasi tertunda, maka imunisasi harus secepatnya diberikan atau dikejar agar si Kecil tetap mendapat imunitas yang memadai terhadap suatu penyakit.
Nah, bagaimana cara mengejar imunisasi yang terlambat?
Cara Mengejar Jadwal Imunisasi Bayi yang Terlambat
Langkah pertama yang perlu Ibu lakukan adalah menghubungi dokter yang menangani imunisasi si Kecil.
Apabila tidak ada kondisi khusus, nanti umumnya dokter akan mengarahkan Ibu untuk mengikuti jadwal imunisasi bayi yang diterbitkan oleh IDAI.
Dalam jadwal tersebut, ada bagian berwarna kuning yang menandakan periode waktu imunisasi kejar (catch up immunization).
Berikut ini adalah jadwal periode waktu imunisasi kejar yang disarankan oleh IDAI:
1. Catch up Imunisasi Hepatitis B
Apabila si Kecil belum mendapatkan imunisasi hepatitis B pada masa bayi, ia bisa mendapatkan serial imunisasi segera setelah Ibu menyadari keterlambatan imunisasi si Kecil.
Hal ini dapat dilakukan tanpa dokter perlu memeriksa kadar anti hepatitis B pada si Kecil terlebih dahulu.
2. Catch up Imunisasi Polio
Ketika imunisasi polio terlambat diberikan pada si Kecil, tidak perlu diulang dari awal lagi ya, Bu. Tetap lanjutkan dosis selanjutnya sesuai jadwal berapapun interval keterlambatan dari pemberian sebelumnya.
3. Catch up Imunisasi BCG
Catch up dilakukan pada usia 1 hingga 12 bulan sesuai dengan interval yang ditetapkan. Namun waktu terbaik untuk memberikan imunisasi BCG adalah sebelum usia 2 bulan.
Sebab pada usia ini sistem imun anak belum matang. Namun, pemberian imunisasi booster tidak dianjurkan.
4. Catch up Imunisasi DPT
-
Apabila imunisasi DPT terlambat diberikan, berapapun panjang waktu keterlambatan antar dosisnya, Ibu tidak perlu meminta dokter untuk mengulang dari awal. Si Kecil dapat langsung melanjutkan imunisasi sesuai jadwal.
-
Apabila belum pernah diimunisasi dasar pada usia <12 bulan, si Kecil dapat langsung melakukan imunisasi dasar berapapun jumlah intervalnya.
-
Ketika pemberian DPT ke-4 (booster) dilakukan sebelum ulang tahun ke-4, pemberian dosis ke-5 paling cepat diberikan 6 bulan kemudian.
-
Namun, ketika pemberian DPT ke-4 setelah umur 4 tahun, pemberian DPT ke-5 tidak diperlukan lagi.
5. Catch up Imunisasi PCV
-
Apabila vaksin belum diberikan pada usia 7-12 bulan, imunisasi PCV akan diberikan dengan jarak minimal 1 bulan dan booster pada usia 12-15 bulan dengan jarak 2 bulan dari dosis sebelumnya.
-
Apabila vaksin belum diberikan pada usia 1-2 tahun, imunisasi PCV akan diberikan 2 kali dengan jarak minimal 2 bulan.
-
Apabila vaksin belum diberikan pada usia 2-5 tahun, imunisasi PCV10 akan diberikan 2 kali dengan jarak 2 bulan dan PCV13 diberikan 1 kali.
-
Apabila anak usia lebih dari 5 tahun yang berisiko tinggi terkena pneumokokus dan belum pernah mendapatkan vaksin PCV, sangat direkomendasikan untuk mendapatkan 1 dosis PCV13.
Baca juga: Manfaat Kolostrum (ASI Pertama) untuk Bayi Baru Lahir
6. Catch up Imunisasi HiB
-
Apabila si Kecil belum mendapatkan imunisasi HiB pada rentang usia 1-5 tahun, ia hanya akan mendapatkan 1 dosis vaksin.
-
Apabila si Kecil belum mendapatkan imunisasi HiB di atas usia 5 tahun, ia tidak perlu mendapatkan dosis vaksin catch up karena penyakit ini hanya menyerang anak di bawah 5 tahun.
7. Catch up Imunisasi Rotavirus
-
Catch up imunisasi rotavirus (RV1/RV5) dosis pertama dapat dilakukan selambatnya pada usia 12 minggu.
-
Catch up imunisasi rotavirus (RV1/RV5) dosis kedua dapat dilakukan selambatnya pada usia 24 minggu.
-
Catch up imunisasi rotavirus (RV5) dosis ketiga hanya dapat dilakukan selambatnya pada usia 32 minggu.
-
Apabila bayi belum diimunisasi pada usia lebih dari 6-8 bulan, maka si Kecil tidak diberikan karena belum ada studi keamanannya.
8. Catch up Imunisasi MR/MMR
-
Apabila sampai usia 12 bulan belum mendapatkan vaksin MR, si Kecil bisa mendapatkan vaksin MMR dosis pertama mulai usia 12-15 bulan.
-
Kemudian, dosis kedua akan diberikan pada usia 5-7 tahun.
-
Selanjutnya MMRV akan diberikan pada usia 2 tahun atau lebih untuk mengurangi risiko kejang demam.
9. Catch up Imunisasi JE
-
Catch up dosis vaksin JE pertama didapatkan antara usia 12-18 bulan sesuai interval yang telah ditentukan.
-
Catch up dosis vaksin JE kedua didapatkan antara usia 3-18 tahun sesuai interval yang telah ditentukan.
10. Catch up Imunisasi Varisela
Apabila si Kecil terlambat mendapatkan imunisasi varisela, ia dapat segera mendapatkan dosis kejarannya kapan pun itu, sesegera mungkin.
11. Catch up Imunisasi Hepatitis A
Catch up dapat dilakukan antara usia 3-18 tahun dengan interval 6-12 bulan antara dosis 1 dan dosis 2.
Nah, agar tak ada lagi jadwal imunisasi yang terlewat, Ibu bisa mengakses Bebe Journey sebagai panduan Ibu Hebat mengecek jadwal vaksin yang sesuai dengan usia si Kecil. Di sini Ibu juga bisa cek milestone bulanan si Kecil, grafik pertumbuhan dari bulan ke bulan, sampai panduan resep MPASI yang padat gizi. Yuk, cek sekarang!