10 Penyebab Perut Anak Kembung dan Berbunyi

Perut anak kembung dan berbunyi umumnya normal karena menelan udara berlebih, tapi bisa juga pertanda kondisi serius. Waspada jika disertai gejala lain seperti demam dan muntah.

Ditulis oleh : Tim Penulis

Ditinjau oleh : Dr. dr. Eva Jeumpa Soelaeman, Sp.A (K)

4 min
08 Jul 2024
Profile Dr. dr. Eva Jeumpa Soelaeman, Sp.A (K)
Ilustrasi perut anak kembung dan berbunyi – Bebeclub


Perut anak kembung dan berbunyi kerap membuat orang tua cemas. Sebelum khawatir berlebih, sebaiknya cari tahu mengapa ia bisa mengalami serta cara mengatasinya yuk, Bu!

Gejala Perut Kembung 

Kebanyakan anak mengartikan perut kembung sebatas sakit perut. Karenanya sangat penting bagi Ibu mengenali gejalanya.

Umumnya ditandai dengan perut terasa penuh disertai rasa tidak nyaman. Selain itu ia juga bisa sering buang angin, normalnya anak-anak buang angin 6-20 kali sehari. 

Penyebab Perut Anak Kembung dan Berbunyi

Perut anak kembung dan berbunyi bisa disebabkan oleh beberapa hal. Di antaranya: 

1. Menelan Udara Berlebih

Menelan udara berlebihan (aerophagia) dapat menyebabkan ketidaknyamanan pada saluran pencernaan si Kecil.

Menelan udara berlebih biasanya dikarenakan anak banyak menangis, sedang batuk, atau bisa juga posisi minum susu yang salah.

2. Intoleransi Laktosa

Penyebab perut anak kembung dan berbunyi paling umum, juga sekaligus sakit perut adalah gas berlebih pada usus, akibat intoleransi laktosa.

Kondisi ketika si Kecil minum susu, tetapi kadar enzim laktase dalam usus belum sempurna, berakibat fermentasi susu tidak diserap usus dan menghasilkan gas berlebihan.

Baca Juga: Perbedaan Alergi Susu Sapi dan Intoleransi Laktosa pada Anak

3. Konsumsi Makanan Pemicu Gas

Makanan flatugenik merupakan asupan yang membentuk gas, terlebih jika dimakan secara berlebihan. Contoh makanan mengandung gas seperti ubi, keju, kol, dan sawi.

Selain itu, makanan gas juga ada pada makanan berlemak, serta pemanis buatan seperti sorbitol yang umum terdapat pada jus buah kemasan, minuman berkarbonasi, dan permen.

4. Malabsorbsi Karbohidrat

Malabsorbsi karbohidrat adalah kondisi ketika terjadi gangguan penyerapan karbohidrat di dalam tubuh. 

Karbohidrat banyak ditemukan pada buah-buahan, sayuran, biji-bijian, kacang-kacangan, produk susu, dan produk gandum.

Makanan ini sangat mudah difermentasi, namun sulit diserap. Kondisi tersebut menyebabkan pertumbuhan bakteri usus jadi berlebihan.

5. Sembelit

Sembelit terjadi karena adanya sumbatan pada usus, sehingga pengeluaran gas jadi terganggu dan terjadilah perut kembung.

Sembelit bisa terjadi, salah satunya karena kebiasaan si Kecil yang suka menahan diri ke kamar mandi saat ingin BAB.

Ini karena saat menahan, usus menyerap air dari feses, alhasil feses terasa sulit dikeluarkan.

6. Sindrom Iritasi Usus Besar 

Sindrom iritasi usus besar (Irritable bowel syndrome/IBS) sering dianggap masalah orang dewasa, padahal banyak juga anak-anak. yang mengalaminya.

Pada sindrom ini, terjadi perubahan pergerakan usus yang kemudian menyebabkan transit makanan di saluran cerna menjadi lebih lambat.

7. Penyakit Celiac

Penyakit celiac merupakan penyakit autoimun, yang terjadi ketika tubuh intoleran terhadap makanan yang mengandung gluten.

Penyakit ini umumnya sering menyebabkan keluhan di bagian sistem pencernaan, salah satunya kembung, sakit perut, dan juga diare.

8. Terlalu Banyak Makan

Si Kecil yang doyan makan atau minum susu, tentu bikin Ibu merasa bahagia. Di sisi lain kondisi yang berisiko menjadi overfeeding ini, membuat perut anak kembung dan berbunyi.

Terlebih sistem pencernaan si Kecil yang masih berkembang dan makanan yang masuk, akan difermentasi bakteri usus dan menimbulkan gas.

Baca Juga: 17 Makanan yang Baik untuk Pencernaan Anak

9. Pertumbuhan Berlebih Bakteri dalam Usus Halus

Terjadinya peningkatan produksi gas di dalam tubuh yang mengakibatkan perut kembung, bisa terjadi karena fermentasi bakteri. Hal ini disebabkan oleh pertumbuhan bakteri di usus yang berlebihan.

Kondisi ini bisa menyebabkan gangguan saluran cerna. Ini bisa terjadi pada keadaan yang membuat sistem kekebalan usus berkurang seperti gizi kurang, gangguan peristaltik usus, dan kurangnya produksi asam lambung.

10. Sumbatan pada Usus

Sumbatan usus bisa menghalangi pengeluaran gas, sehingga terjadi akumulasi gas dan anak mengalami kembung. 

Saat terjadi sumbatan pada usus, si Kecil juga bisa mengalami mual, muntah, nyeri pada perut, dan menurunnya nafsu makan.

Cara Mengatasi Perut Anak Kembung dan Berbunyi

Kondisi perut kembung dan berbunyi umumnya tidak berbahaya. Ibu bisa membantu si Kecil dengan:

  • Memberinya makanan berserat seperti biji-bijian, beri, dan kacang polong.
  • Makan dalam porsi kecil lebih sering dan secara perlahan.
  • Banyak minum air putih.
  • Tetap aktif agar makanan bisa bergerak lewat usus.
  • Tidak menahan-nahan BAB.
  •  Mengunyah dengan mulut tertutup.
  • Memijat lembut perut anak dengan gerakan melingkar
  • Hangatkan perutnya dengan handuk atau botol hangat. 

Kapan Harus Bawa ke Dokter?

Bila penanganan rumahan di atas tidak kunjung membuatnya membaik, sebaiknya segera bawa ke dokter terutama jika disertai gejala lain seperti:

  • Anak sangat lemas.
  • Demam tinggi.
  • Mual-muntah..
  • Nyeri perut sangat hebat.
  • Ada darah pada feses

Semoga artikel ini membantu Ibu mengatasi perut anak kembung dan berbunyi, ya.

Ibu juga bisa mengontak BebeCare untuk mendapatkan informasi lain mengenai nutrisi dan pencernaannya.

Tim Bebecare akan membantu Ibu 24/7 hingga menemukan solusi yang dibutuhkan bagi tumbuh kembang si Kecil. 

Pilih Artikel Sesuai Kebutuhan Ibu


Temukan Topik Lainnya

  1. Sally Kuzemchak, M.S., R.D.  (2023, August 23). 5 Reasons Your Kid May Feel Bloated and How to Help. Parents.com. https://www.parents.com/recipes/scoop-on-food/reasons-your-kid-is-bloated-and-how-to-help/

  2. Foley, A., Burgell, R., Barrett, J. S., & Gibson, P. R. (2014). Management Strategies for Abdominal Bloating and Distension. Gastroenterology & Hepatology10(9), 561–571. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4991532/

  3. IDAI | Kembung pada Anak. (2015). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/keluhan-anak/kembung-pada-anak

  4. Howard, L. (2024, February 15). Do sugar-free candy and gum give you gas? Researchers think they know why. News; UC Davis Health. https://health.ucdavis.edu/news/headlines/do-sugar-free-candy-and-gum-give-you-gas-researchers-think-they-know-why/2024/02

  5. Saha, L. (2014). Irritable bowel syndrome: Pathogenesis, diagnosis, treatment, and evidence-based medicine. World Journal of Gastroenterology20(22), 6759–6759. https://doi.org/10.3748/wjg.v20.i22.6759

  6. NHS Choices. (2024). Overview - Coeliac disease. https://www.nhs.uk/conditions/coeliac-disease/#:~:text=Coeliac%20disease%20is%20a%20condition,diarrhoea%2C%20abdominal%20pain%20and%20bloating

  7. IDAI | Kembung Pada Bayi dan Anak. (2017). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/keluhan-anak/kembung-pada-bayi-dan-anak

  8. National Health Service. (2022, March 3). Bloating. Nhs.uk. https://www.nhs.uk/conditions/bloating/

  9. WebMD Editorial Contributors. 2024, February 11). Gas Pain (Children). Webmd.com. https://www.webmd.com/first-aid/gas-pain-children



Artikel Terkait