Perkembangan Bahasa Anak 1-5 Tahun dan Cara Stimulasinya
Anak usia 1-5 tahun idealnya semakin banyak bicara dan bertanya tentang apa pun yang ia lihat dan rasakan untuk memuaskan rasa ingin tahunya.
Ditulis oleh :
Tim Penulis
Penting untuk memantau perkembangan bahasa anak dari usia 1-5 tahun karena bahasa merupakan alat komunikasi yang utama. Yuk, simak milestone keterampilan anak berbahasa dan cara stimulasinya!
Tahap Perkembangan Bahasa Anak Usia 1-5 Tahun
Berbahasa adalah alat komunikasi yang memungkinkan anak belajar mendapatkan informasi, mengungkapkan pikiran dan perasaannya sendiri, serta berempati dengan orang lain.
Lalu, seperti apa tahap milestone bahasa anak usia 1-5 tahun yang harus Ibu ketahui?
1. Perkembangan Bahasa Anak Usia 1 Tahun
Perkembangan bahasa anak 1 tahun yang paling jelas terlihat adalah mampu mengucapkan kata atau kalimat sederhana yang bermakna.
Si Kecil pun mulai bisa berbicara untuk menyampaikan maksud dan keinginannya dengan lebih jelas
Ia sudah mengerti kalau mengucap “Mama” atau “Papa” artinya memanggil orang tua, sedangkan “no-no” menunjukkan larangan atau penolakan.
Contohnya, “Kak, Ibu mau permennya, dong!”, ia mungkin akan menjawab dengan kalimat seperti “nono” atau “nggak”.
Selain itu, si Kecil sudah lebih mudah diajak berkomunikasi dua arah. Misalnya, jika Ibu bertanya “Mata adik yang mana, ya?” atau “Kucing hitam ke mana ya, Dik?” ia bisa membalas “yang ini” atau “mata adik ini” sambil menunjuk dengan tepat.
Seiring bertambahnya usia anak, ia akan mampu mengucapkan 1-2 kata sederhana yang lebih mudah dipahami.
Anak 1 tahun juga sudah mengerti beberapa nama benda di sekitarnya, seperti baju, celana, boneka, dan sebagainya.
Baca Juga: Anak Usia 1 Tahun Sudah Bisa Apa Saja?
2. Perkembangan Bahasa Anak Usia 2 Tahun
Anak usia 2 tahun biasanya sudah mampu menggunakan dan memahami sekitar 50 kata.
Si Kecil di usia ini juga sudah mampu bicara dengan kalimat sederhana seperti “mau, susu”
Meski struktur kalimatnya belum beraturan atau tidak S-P-O-K, pelafalannya sudah jelas dan bisa dipahami oleh orang-orang di sekitarnya.
Bahkan, anak-anak di usia ini juga sudah bisa mengikuti perintah sederhana, misalnya “Nak, coba kembalikan buku ini ke lemari!”
Perkembangan bahasa anak usia 2 tahun juga dapat dilihat dari tanda-tanda berikut ini:
- Memahami kata dan menunjuk nama benda yang dimaksud.
- Dapat menyebutkan bagian tubuh seperti hidung, tangan, mata, dan telinga.
- Dapat menyebutkan warna benda
- Mengenali nama orang-orang yang dikenal atau dilihatnya sehari-hari.
- Mampu menyebutkan nama-nama anggota tubuh.
- Mampu membuat kalimat yang terdiri sampai 2-4 kata.
- Mampu menggelengkan kepala bila diminta melakukan sesuatu.
Di rentang usia ini, si Kecil juga sudah bisa meniru dan mengulang ucapan orang-orang di sekitarnya. Jadi, selalu berhati-hati mengucap segala sesuatu di depan si Kecil, ya.
Pastikan si Kecil hanya belajar meniru bertutur kata yang baik dan sopan, terutama “terima kasih”, “tolong”, “permisi”, dan “maaf”.
3. Perkembangan Bahasa Anak Usia 3 Tahun
Perkembangan bahasanya semakin meningkat di usia 3 tahun ini.
Ia mulai paham lebih dari 200 kata dan dapat menggunakannya dalam sebuah kalimat panjang. Ucapan anak pun sekarang sudah mulai lebih mudah dipahami orang lain.
Misalnya, Ibu bertanya “Nak, tadi sama Ayah pergi ke mana ssih?” yang ia mungkin balas dengan “Jalan-jalan naik sepeda!”
Kemudian jika Ibu kembali bertanya, “Oh ya? Senang nggak, Kakak?”, anak bisa menjawabnya lagi dengan “Senang, Bu!”
Si Kecil juga sudah dapat menggunakan kata “aku”, “kita”, atau bahkan menyebut namanya sendiri. Selain itu, anak usia 3 tahun mulai memahami konsep waktu dan tempat sehingga bisa menjelaskan sesuatu tentang hal-hal tersebut.
Kemampuan bahasa anak ini juga membuatnya ia mampu menjawab pertanyaan siapa, apa, dan, di mana.
Beberapa anak juga mulai bisa mengingat lirik lagu sederhana, serta mampu menggunakan “tolong” dan “terima kasih”.
4. Perkembangan Bahasa Anak Usia 4 Tahun
Perkembangan bahasa anak usia 4 tahun juga menarik untuk Ibu perhatikan. Pasalnya di usia ini, Ibu bisa melihat si Kecil tumbuh menjadi anak yang lebih aktif bicara sebagai cara mengekspresikan kebutuhannya.
Tidak hanya mampu menyebutkan nama dan umurnya, di usia 4 tahun ini si Kecil umumnya sudah mulai memahami lebih dari 250 kata dan dapat menggunakannya dengan jelas. Bahkan, ia sudah bisa berbicara 5-6 kalimat dengan jelas.
Si Kecil juga sudah jago mengucapkan beberapa kata dari penggalan lagu atau cerita anak-anak. Ia bisa pula menceritakan kejadian di hari itu, seperti “Ibu, tadi ada orang jatuh dari sepeda”.
Menariknya lagi, anak Ibu sudah bisa menjawab pertanyaan sederhana yang diberikan orang tuanya, seperti “Kak, kalau sendok gunanya untuk apa?” ia dengan mantap akan menjawab bahwa sendok digunakan untuk makan.
Ketika anak berinteraksi dengan teman-temannya, ia akan mulai menanyakan banyak hal kepada Ibu dan Ayah karena rasa penasarannya semakin tinggi.
Itu sebabnya, Ibu perlu sabar menjawab semua pertanyaan yang muncul agar rasa penasarannya tidak cepat pudar.
Pada usia ini pula, anak juga mulai meminta sesuatu kepada orang tuanya.
Baca Juga: 6 Aspek Perkembangan Anak Usia Dini yang Perlu Ibu Pahami
5. Perkembangan Bahasa Anak Usia 5 Tahun
Keterampilan bahasa anak usia 5 tahun semakin meningkat dengan pesat. Bisa dibilang, si Kecil sudah menjadi “pembicara” yang mahir.
Ini karena ia sudah mampu melakukan percakapan menggunakan banyak kosa kata. Biasanya anak usia 4 hingga 5 tahun sudah memahami sebanyak 1.000 - 2.000 kosa kata.
Di usia 5 tahun, anak Ibu mulai bisa bercerita mengenai apa yang sedang dirasakannya. Anak banyak bertanya dan mampu menjawab pertanyaan yang lebih sederhana dan masuk akal.
Tak jarang, Ibu dan Ayah mungkin kerap kewalahan dalam menjawab segala pertanyaan-pertanyaan lucu dari si Kecil.
Selain itu, anak sudah pandai berhitung lebih dari 10 angka dan mengikuti dua atau tiga perintah sekaligus. Contohnya, “Habis selesai sikat gigi, cuci kaki dan tangan, ya, terus tidur deh!"
Umumnya, anak usia 5 tahun sudah memiliki kemampuan berbahasa sebagai berikut.
- Menyebutkan empat warna dan tiga bentuk.
- Mengetahui nama-nama hari dan bulan.
- Mengerti konsep urutan kegiatan sehari-hari, seperti sarapan di pagi hari, makan siang, dan makan malam.
- Memahami konsep waktu, seperti hari ini, kemarin, dan besok saat berbicara.
Waspada Tanda-Tanda Keterlambatan Perkembangan Bahasa Anak
Tahapan perkembangan bahasa tiap anak bisa berbeda-beda, Bu. Faktanya, anak perempuan cenderung lebih cepat menguasai bahasa daripada anak laki-laki.
Perbedaan ini dipengaruhi oleh berbagai aspek. Meski demikian, bila anak tidak menunjukkan perkembangan bahasa sesuai usianya, ini mungkin pertanda ia mengalami keterlambatan bicara.
Di bawah ini adalah beberapa ciri umum anak terlambat bicara yang perlu diwaspadai:
- Pada usia 12 bulan atau usia 1 tahun, si Kecil tidak mengoceh, menunjuk, atau tidak mengikuti gerakan orang tua atau pengasuhnya.
- Pada usia 15 bulan, ia tidak dapat melihat atau menunjuk 5 dari 10 objek, atau orang yang disebutkan, dan tidak dapat mengucapkan minimal 3 kata.
- Usia 18 bulan, ia belum mampu mengikuti 1 instruksi dan tidak mengatakan “mama, papa, dada”.
- Anak usia 2 tahun tidak dapat menunjuk gambar atau bagian anggota tubuh yang disebutkan.
- Tidak mengucapkan minimal 25 kata di umur 2 tahun.
- Anak usia 2,5 tahun tidak dapat merespon secara verbal, mengangguk, atau menggelengkan kepala saat menjawab pertanyaan, dan tidak dapat menyatukan dua kata.
- Anak usia 3 tahun atau balita belum dapat memahami perintah, tidak mengikuti perintah, tidak mengucapkan minimal 200 kata, tidak dapat mengungkapkan keinginannya, dan tidak mengulangi kalimat sebagai respon jika ditanya.
Cara Stimulasi Perkembangan Bahasa Anak
Sangat penting untuk terus menstimulasi keterampilan bahasa anak agar ia semakin terampil berkomunikasi.
Lantas, apa saja yang bisa Ibu lakukan untuk menstimulasi keterampilan bahasa anak?
1. Sering Ajak Anak Ngobrol
Salah satu cara meningkatkan perkembangan bahasa anak adalah dengan sering-sering mengajaknya ngobrol, Bu.
Misalnya, ketika sedang jalan-jalan, tunjukkan pemandangan dan hal-hal yang terjadi di sekitarnya. Contoh, "Lihat, ada kucing, nak. Warna bulunya hitam dan putih. Dia mengeong, lho!"
Tak apa-apa jika si Kecil belum bisa berbicara, teruslah ajak bicara, Bu. Karena si Kecil akan mengingat dan meniru semua yang dikatakan Ibu padanya.
Bila si Kecil sudah bisa berbicara, dorong ia untuk merespon atau menjawab dengan mengajukan pertanyaan, "Apakah kucingnya mengeong karena kakinya sakit? Kita kasih makan apa ya, Dik?"
2. Respon Perkataan Anak
Pada usia 2 tahun, anak akan mulai berkomentar tentang objek yang menarik perhatiannya. Oleh karena itu, Ibu bisa memanfaatkan waktu ini untuk mengembangkan kemampuan bicara anak.
Hal ini dapat dicapai dengan menanggapi perkataan anak dengan struktur kalimat yang benar dan jelas.
Misalnya, saat si Kecil melihat anak kucing dan berkata, “Pus… pus…” maka Ibu bisa memberi respon dengan mengatakan, “Wah iya, ada anak kucing lucu. Bulunya warna oranye”.
3. Mengajak Bernyanyi
Anak kecil pasti senang bernyanyi. Bisa dibilang, ini adalah salah satu kegiatan favorit si Kecil bersama Ibu. Dan Ibu bisa menjadikan momen ini untuk melatih kemampuan berbahasanya.
Ada banyak lagu anak yang bisa Ibu pilih, seperti Bintang Kecil, Balonku, atau Pelangi. Liriknya sederhana dan nadanya mudah diikuti sehingga gampang diingat anak-anak.
4. Membacakan Cerita Dongeng
Membacakan cerita dongeng secara rutin bisa menjadi salah satu cara stimulasi keterampilan bahasa sekaligus perkembangan kognitif anak usia dini.
Mendongeng ternyata bisa dijadikan ajang pembelajaran bahasa untuk si Kecil, lho!
Membacakan cerita dongeng sejak usia dini dapat membantu memperkaya kosakata si Kecil, yang artinya penggunaan bahasanya pun kian berkembang.
Dengan kosakata yang kaya, otomatis keterampilan anak berkomunikasi pun kian berkembang.
Saat mendongeng, jangan lupa gunakan intonasi dan bahasa tubuh, ya, Bu. Berekspresi dengan bahasa tubuh juga dapat membantu anak mampu berbahasa dengan baik, lho!
Baca Juga: 8 Tips Mendongeng Supaya Lebih Seru untuk si Kecil
5. Sering Ajukan Pertanyaan
Anak-anak di usia dini akan mulai banyak bertanya untuk memuaskan rasa ingin tahunya. Jangan bosan menjawab semua pertanyaan si Kecil, ya!
Ibu juga bisa “bertukar peran” dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan sederhana kepada si Kecil untuk melatihnya berbahasa. Misal, "Wah, Adik rapi banget pakai baju kuning dan sepatu! Mau kemana?"
Atau ketika Ibu melihat sesuatu benda, tanyakan fungsi dari benda tersebut dan cara menggunakannya.
Teruslah berikan banyak pertanyaan agar ia bisa melatih menjawab pertanyaan dengan struktur kalimat yang baik.
Contohnya, “Nak, ini apa namanya? Oh iya pinter, ini namanya sisir. Sisir gunanya untuk apa? Untuk? Menyisir rambut supaya halus dan lembut. Sini, Ibu sisir rambut adik”.
6. Beri Instruksi Sederhana
Mengarahkan anak dengan instruksi sederhana juga merupakan salah satu cara untuk menstimulasi perkembangan bahasa anak.
Ibu dan Ayah dapat memberikan serangkaian instruksi sederhana yang mudah dipahami kepada anak. Misalnya, mengembalikan mainan ke tempatnya, membuang sampah, atau memasukkan pakaian kotor ke keranjang.
Jangan lupa untuk memberikan pujian kepada si Kecil karena telah melakukan instruksi yang Ibu berikan dengan benar.
Baca Juga: 6 Cara Maksimalkan Perkembangan Otak Balita di Rumah
7. Batasi Screen Time
Studi yang dipublikasikan pada Journal of Development and Behavioral Pediatrics menemukan hubungan yang kuat antara keterlambatan bicara pada anak 1 tahun ke atas dengan lamanya pemakaian gadget.
Studi tersebut menunjukkan bahwa screen time seperti menonton televisi, menggunakan smartphone, tablet, dan gadget lainnya, dapat mengurangi kesempatan anak melakukan interaksi nyata seperti mengobrol dan bermain bersama.
Padahal, dua kegiatan ini sangat penting bagi kemampuan berbicara anak. Maka itu, American Academy of Pediatric membatasi durasi screen time untuk anak usia 2-5 tahun tidak lebih dari 1 jam setiap hari.
8. Penuhi Kebutuhan Nutrisinya
Selain dengan berbagai stimulasi seru di atas, meneruskan pemenuhan nutrisi seoptimal mungkin juga membantu perkembangan area otak yang bertanggung jawab pada kemampuan berbahasa.
Ibu bisa menyajikan makanan yang mengandung omega 3 & 6, antioksidan, karbohidrat kompleks, protein, hingga beragam vitamin, karena nutrisi-nutrisi tersebut penting untuk perkembangan otak si Kecil.
Jangan lupa terus dukung Awal Semua Kehebatan si Kecil dengan susu Bebelac 3 GroGreat+ yang dilengkapi kandungan FOS:GOS 1:9 yang teruji klinis serta Triple A (DHA, LA, ALA), agar si Kecil tumbuh hebat dengan pencernaan yang sehat (happy tummy).
Dengan pencernaan baik, anak bisa lebih aktif dan ceria (happy heart) sehingga terus semangat bermain sambil belajar bersama teman-temannya (happy brain).
Tertarik mencoba? Jangan lupa mendaftar jadi member Bebeclub untuk menikmati promo dan fitur menarik lainnya ya, Bu!